Bayangkan kulit kamu bagai kanvas lukisan yang indah. Tapi tiba-tiba, bintik-bintik kecil nan nakal bermunculan dan mengganggu harmoni warnanya. Ini bukan noda sembarangan, teman-teman, melainkan hiperpigmentasi kulit, fenomena yang mengubah produksi melanin dan menciptakan bercak-bercak gelap.
Tapi, tahukah kamu, dunia hiperpigmentasi tak hanya satu jenis? Mari menyingkap berbagai jenis hiperpigmentasi kulit, agar kita bisa menaklukkan bintik-bintik nakal dan mengembalikan kejernihan kulit kita!
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Hiperpigmentasi Kulit
Jenis-Jenis Hiperpigmentasi Kulit
Berikut ini Cool-Vita akan membahas jenis-jenis hiperpigmentasi kulit.
Melasma
Pernahkah melihat bintik-bintik simetris kecoklatan muncul di wajah, khususnya di area pipi, dahi, dan atas bibir? Itulah melasma, jenis hiperpigmentasi yang erat kaitannya dengan perubahan hormon. Kehamilan, pil KB, hingga stres kronis, semuanya bisa menjadi katalisnya, membuat melanin memunculkan jejaknya.
95% penderita melasma adalah perempuan, dan 50% di antaranya mengalaminya saat hamil! Ingat teman-teman, meski sering dikaitkan dengan kehamilan, melasma bisa dialami oleh siapa saja, terlepas dari jenis kelamin.
Hiperpigmentasi Pasca-Inflamasi (HPI)
Jerawat yang hilang, tapi meninggalkan noda kehitaman? Gigitan nyamuk yang jadi bintik cokelat? Itulah hiperpigmentasi pasca-inflamasi, jejak luka yang tergambar pada kulit. 19% penderita mengalami kondisi ini, khususnya setelah jerawat atau eksim.
Tenang, teman-teman, kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan memudar dalam 3-6 bulan. Bantu proses pemudarannya dengan pelembap lembut dan hindari paparan sinar matahari berlebihan.
Lentigo
Kamu senang berjemur? Tetap waspada ya, meski sinar matahari membawa vitamin D, matahari juga bisa memicu hiperpigmentasi. Lentigo, bintik-bintik kecil berwarna cokelat muda, adalah salah satu akibatnya.
Kasus hiperpigmentasi muncul akibat sinar matahari, dan lentigo adalah salah satu yang paling umum. Ingat, tak hanya wajah, lengan dan kaki juga rentan terhadap lentigo. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan tabir surya.
Café au Lait dan Tahi Lalat
Beberapa jenis hiperpigmentasi tak perlu dirisaukan, justru menjadi penanda unik! Café au Lait adalah bintik-bintik cokelat muda lonjong yang biasanya muncul di area punggung, dada, atau bahkan ketiak. Café au Lait bisa diturunkan secara genetik dan umumnya tak memerlukan penanganan medis.
Begitu pula dengan tahi lalat, yang meski dianggap sebagai tanda kecantikan oleh sebagian orang, tetap perlu dipantau perubahan bentuk dan warnanya. Konsultasi ke dokter kulit jika terjadi perubahan yang mencurigakan.
Vitiligo
Hiperpigmentasi biasanya identik dengan bintik-bintik gelap. Tapi, ada satu jenis yang justru ‘memudarkan’ warna kulit, hiperpigmentasi jenis ini disebut vitiligo. Kondisi ini menyebabkan kehilangan pigmen melanin di area tertentu, membuat bercak-bercak putih muncul di kulit. Vitiligo bisa dipicu oleh faktor genetik, autoimun, atau stres.
Vitiligo mempengaruhi sekitar 1% populasi dunia. Meski tak berbahaya, vitiligo dapat mempengaruhi kepercayaan diri. Konsultasi ke dokter spesialis kulit untuk mendapatkan penanganan dan dukungan yang tepat.
Hiperpigmentasi kulit lebih kompleks dari yang dikira bukan? Setiap jenis memiliki hasilnya sendiri dan penyebabnya sendiri. Dengan mengenali berbagai jenisnya, kita bisa lebih bijaksana dalam merawat kulit dan menggapai kulit yang jernih dan sehat.
Referensi:
BAGIKAN