Bagi SobatVit yang pernah mengalami asam lambung naik pasti tahu betapa tidak nyamannya gejala ini. Mulas, perut terasa terbakar, dan rasa pahit di mulut bisa mengganggu aktivitas sehari-hari kita.
Masalah ini akan segera teratasi karena kita akan mengetahui bagaimana cara mengatasi asam lambung naik dengan cara yang mudah dan efektif.
Cara mengatasi asam lambung naik
Gejala asam lambung naik sering kali disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat, gaya hidup yang buruk, dan faktor-faktor lain. Dengan beberapa perubahan sederhana dalam kebiasaan sehari-hari, gejala asam lambung naik bisa berkurang.
1. Hindari makanan pedas dan berlemak
Makanan pedas mengandung capsaicin yang dapat merangsang reseptor panas di mulut dan lambung dan meningkatkan produksi asam lambung. Akibatnya asam lambung naik, dan gejala seperti perut terasa terbakar dan mulas dapat muncul.
Sementara itu, lemak dalam makanan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh lambung.
Makanan berlemak dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih tinggi dan memperburuk gejala asam lambung naik.
Beberapa makanan yang sebaiknya kamu hindari yaitu:
- Gorengan
- Keripik kentang
- Keju
- Es krim
- Saus tinggi lemak
- Makanan mengandung cabai
2. Kelola stres
Stres memiliki dampak yang signifikan pada kondisi kesehatan tubuh, termasuk pada sistem pencernaan.
Ketika seseorang mengalami stres, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat merangsang produksi asam lambung yang lebih banyak.
Untuk mengelolanya, kamu bisa mencoba teknik pernapasan, meditasi, dan relaksasi. Berbicara kepada seseorang yang bisa dipercaya juga dapat membantu mengatasi stres.
3. Sedia obat maag
Cara lain untuk mengatasi gejala asam lambung naik adalah mengonsumsi obat maag yang dijual bebas di pasaran.
Beberapa jenis obat untuk asam lambung adalah antasida. Obat ini meredakan gejala asam lambung naik dengan cepat. Penggunaan jangka panjang antasida dapat memiliki efek samping tertentu, termasuk gangguan pencernaan.
4. Batasi konsumsi kafein
Kafein adalah stimulan yang ada di dalam kopi, teh, minuman berenergi, dan beberapa jenis makanan.
Membatasi konsumsi kafein bukan hanya menghindari kopi, tapi juga memerhatikan makanan dan minuman lain yang mengandung kafein.
Penting untuk membiasakan diri membaca label makanan dan minuman untuk mengetahui kandungan kafein.
Mengganti minuman berkafein dengan opsi non-kafein seperti air, teh herbal, atau minuman rendah kafein adalah cara yang efektif untuk mengurangi risiko asam lambung naik.
5. Makan tepat waktu
Makan dengan pola waktu yang teratur bisa membantu menjaga keseimbangan dalam sistem pencernaan dan membantu mengurangi gejala asam lambung naik.
Ketika makan dengan porsi yang tepat pada jadwal yang teratur, lambung memiliki waktu yang cukup untuk mencerna makanan dengan baik.
Makan terlalu larut malam atau terlalu dekat dengan waktu tidur dapat meningkatkan risiko refluks asam karena asam lambung memiliki lebih banyak kesempatan untuk naik ke kerongkongan saat berbaring.
6. Makan secara perlahan
Makan dengan tergesa-gesa atau menelan makanan dengan cepat dapat menelan udara lebih banyak.
Udara yang tertelan dapat mengakibatkan perut terasa kembung dan meningkatkan tekanan di dalam perut.
Hal ini dapat mendorong asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan gejala seperti perut terasa terbakar dan mulas.
Makan dengan perlahan juga memberi tubuh lebih banyak waktu untuk mencerna makanan dengan baik. Ketika makanan dipecah dan dicerna dengan benar, ini mengurangi kemungkinan asam lambung naik ke kerongkongan.
Penyebab asam lambung naik
Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan asam lambung naik, antara lain:
- Merokok
- Makan tidak tepat waktu
- Konsumsi kopi atau minuman kafein berlebihan
- Stres
Baca Juga: Jaga Pencernaan tetap Sehat, Kenali Ciri-Ciri Asam Lambung yang Naik
Jangan biarkan asam lambung naik menghambat aktivitas sehari-hari. Dengan melakukan tips diatas, semoga SobatVit dapat mengatasi gejala asam lambung naik dengan lebih baik.
Hidup sehat, makan dengan bijak, dan tetap berkonsultasi dengan dokter jika gejala berlanjut atau memburuk. Semoga membantu!
Referensi:
BAGIKAN