Siapa yang setiap masuk angin langsung kerokan? Penyakit yang satu ini pasti pernah dialami oleh semua orang di Indonesia. Sering dikaitkan dengan perubahan cuaca dan kondisi tubuh yang tidak sehat, masuk angin memiliki gejala mual, sakit kepala, pegal, dan lainnya.
Namun, sebenarnya apa itu masuk angin dan mengapa hanya orang Indonesia yang mengalaminya?
Apa itu masuk angin?
Masuk angin adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi tubuh yang tidak sehat. Gejala masuk angin dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi yang paling umum adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.
Masuk angin sering dikaitkan dengan kondisi cuaca, seperti ketika seseorang kehujanan atau berada di lingkungan yang dingin. Namun, sebenarnya tidak ada bukti ilmiah yang mendukung hal tersebut. Masuk angin lebih disebabkan oleh virus atau bakteri yang menyerang tubuh.
Gejala masuk angin
Dalam dunia medis, istilah “masuk angin” sebenarnya tidak ada. Namun, gejalanya cukup mirip dengan common cold atau flu.
Gejalanya dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tetapi gejala umum yang sering terjadi meliputi:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Mual
- Muntah
- Lemas
- Pusing
- Hidung tersumbat
- Batuk
- Pilek
- Hilang napsu makan
Penyebab masuk angin
Penyebab masuk angin belum diketahui secara pasti. Ada beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya masuk angin, antara lain:
1. Infeksi virus
Salah satu penyebab utama gejala masuk angin adalah infeksi virus seperti virus influenza (flu) atau rhinovirus yang menyebabkan pilek.
Virus-virus ini dapat menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan menyebabkan gejala seperti demam, pilek, batuk, dan nyeri tenggorokan.
Baca Juga: Kenapa Tenggorokan Terasa Sakit? Kenali Beragam Penyebab Radang Tenggorokan
2. Perubahan cuaca
Perubahan cuaca, terutama saat musim berubah, dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Fluktuasi suhu dan kelembaban udara juga dapat mempengaruhi kondisi saluran pernapasan.
3. Paparan angin dingin
Paparan angin dingin, terutama saat tubuh kamu tidak cukup terlindungi atau tidak berpakaian hangat, dapat merangsang pembuluh darah di kulit, menyebabkan kontraksi, dan membuat tubuh merasa kedinginan.
Hal ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
4. Faktor lingkungan
Faktor lingkungan seperti polusi udara, debu, dan alergen juga dapat memicu gejala pernapasan, yang sering kali dikaitkan dengan masuk angin.
5. Infeksi bakteri
Selain virus, infeksi bakteri seperti streptokokus juga dapat menyebabkan gejala mirip masuk angin, termasuk nyeri tenggorokan, demam, dan batuk.
6. Stres
Stres dapat meningkatkan risiko masuk angin. Ketika stres, kebiasaan hidup seseorang sering berubah dari biasanya, seperti kurang tidur, makan tidak sehat, atau berkurangnya aktivitas fisik.
Hal tersebut dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan mempersulit proses pemulihan.
Baca Juga: 6 Tips Meningkatkan Kesehatan Mental dan Mengelola Stres
Cara mengatasi masuk angin
Masuk angin biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meredakan gejala, antara lain:
1. Istirahat yang cukup
Istirahat yang cukup sangat penting untuk membantu tubuh melawan infeksi dan mempercepat penyembuhan. Usahakan untuk tidur selama 7-8 jam setiap malam.
Saat istirahat, tubuh akan fokus untuk menyembuhkan diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung istirahat, seperti kamar yang tenang dan gelap.
2. Minum banyak cairan
Minum banyak cairan membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Minumlah setidaknya 8 gelas air putih setiap hari.
Cairan yang cukup penting untuk menjaga fungsi organ-organ tubuh, termasuk sistem kekebalan tubuh. Selain air putih, SobatVit juga dapat mengonsumsi cairan lain, seperti teh hangat, jus buah, atau kaldu.
3. Mengonsumsi makanan hangat
Makanan hangat dapat membantu meredakan gejala masuk angin, seperti pilek, hidung tersumbat, dan nyeri tenggorokan. Makanan hangat yang baik untuk dikonsumsi saat masuk angin antara lain sup, teh hangat, dan susu hangat.
Sup adalah makanan yang ideal untuk dikonsumsi saat masuk angin karena mengandung banyak cairan, protein, dan vitamin. Teh hangat juga dapat membantu meredakan gejala pilek dan hidung tersumbat. Susu hangat dapat membantu meredakan nyeri tenggorokan.
4. Menggunakan pakaian hangat
Pakaian hangat membantu menjaga suhu tubuh agar tetap stabil. Hal ini penting untuk mencegah masuk angin kambuh.
Saat cuaca dingin, gunakan pakaian yang cukup tebal untuk menutupi seluruh tubuh. Hindari menggunakan pakaian yang basah atau ketat.
5. Mengonsumsi suplemen
Suplemen dapat menjadi tambahan yang berguna untuk membantu mengatasi masuk angin dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Beberapa suplemen yang dapat dikonsumsi saat masuk angin antara lain vitamin C, zinc, dan Echinacea. SobatVit juga bisa mengonsumsi Cool-Vita Effervescent Tablet yang mengandung vitamin C, D, dan zinc.
Suplemen ini membantu menjaga daya tahan tubuh kamu dari dalam untuk mencegah masuk angin.
6. Menggunakan obat-obatan
Obat-obatan dapat digunakan untuk meredakan gejala masuk angin, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot. Obat sebaiknya digunakan sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker.
Jika gejala masuk angin tidak kunjung membaik atau semakin berat, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter dapat memberikan penanganan yang lebih tepat, seperti antibiotik jika penyebab masuk angin adalah infeksi bakteri.
Referensi:
BAGIKAN