Waspada Hipokalemia! Dapat Sebabkan Lumpuh Sementara

Pernah merasa lemas hingga tubuh terasa sulit digerakkan atau lumpuh? Kamu mungkin sedang mengalami gejala hipokalemia atau kekurangan kalium.

Simak lebih lanjut untuk mengetahui apa itu hipokalemia, gejala, dan cara mengatasinya di Cool-Vita blog ini.

hipokalemia

Apa itu hipokalemia?

Hipokalemia adalah suatu kondisi di mana kadar kalium dalam darah rendah. Kalium merupakan salah satu mineral penting yang membantu mengatur fungsi saraf dan otot. Kadar kalium yang rendah dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kelumpuhan.

Normalnya, kadar kalium darah adalah 3,6 hingga 5,2 millimole per liter (mmol/L). Tingkat kalium yang sangat rendah (kurang dari 2,5 mmol/L) dapat mengancam jiwa dan memerlukan perhatian medis segera.

Gejala hipokalemia

Hipokalemia dapat memiliki berbagai gejala, dan tingkat keparahannya bisa bervariasi. Beberapa gejala yang umum terkait dengan hipokalemia meliputi:

1. Kelumpuhan otot

Salah satu gejala yang paling mencolok adalah kelumpuhan otot. Kekurangan kalium dapat mengganggu kemampuan otot untuk berkontraksi dengan baik yang dapat mengakibatkan kesulitan bergerak, nyeri otot, atau bahkan kelumpuhan.

Kelumpuhan akibat hipokalemia biasanya bersifat sementara dan akan membaik setelah kadar kalium dalam darah dipulihkan. Namun, dalam kasus yang parah, kelumpuhan dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti gagal jantung.

2. Kelelahan

Gejala yang seringkali muncul pada hipokalemia adalah rasa lemah dan kelelahan. Hal ini terjadi karena kalium berperan penting dalam kontraksi otot. Ketika kadar kalium dalam darah rendah, otot-otot menjadi sulit untuk berkontraksi sehingga seseorang merasa lemah dan cepat merasa kelelahan.

3. Kesemutan atau kram otot

Hipokalemia dapat menyebabkan kesemutan atau kram otot. Ini terjadi karena gangguan dalam fungsi otot yang disebabkan oleh kurangnya kalium.

Orang dengan hipokalemia mungkin merasakan sensasi kesemutan di berbagai bagian tubuh, terutama kaki dan tangan, serta mengalami kram otot yang dapat sangat menyakitkan.

4. Denyut jantung tidak teratur

Kalium memiliki peran penting dalam menjaga irama jantung yang normal. Kekurangan kalium dapat menyebabkan denyut jantung tidak teratur, seperti aritmia.

Oleh karena itu, hipokalemia dapat menyebabkan gejala seperti detak jantung cepat, detak jantung tidak teratur, atau bahkan serangan jantung.

Baca Juga: Menjaga Kesehatan Jantung dengan Olahraga Rutin

5. Konstipasi

Kalium adalah mineral penting yang membantu mengatur kontraksi otot, termasuk otot-otot saluran pencernaan.

Ketika kadar kalium dalam darah rendah, otot-otot saluran pencernaan ini dapat menjadi lebih lemah sehingga memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Hal ini dapat menyebabkan konstipasi, yaitu buang air besar yang tidak teratur, sulit, atau keras.

Penyebab kekurangan kalium

Kalium darah rendah biasanya terjadi karena hilangnya kalium secara berlebihan di saluran pencernaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh seringnya muntah, diare, atau penggunaan obat pencahar. Penyebab lain hipokalemia meliputi:

  • pola makan yang tidak sehat,
  • alkoholisme,
  • gangguan metabolik, dan
  • penggunaan obat-obatan

Cara mengatasi hipokalemia

Penting untuk mengatasi hipokalemia sesegera mungkin untuk mencegah komplikasi yang serius. Berikut beberapa cara mengatasi hipokalemia:

1. Perubahan pola makan

Meningkatkan asupan makanan kaya akan kalium adalah langkah pertama dalam mengatasi hipokalemia. Makanan yang mengandung kalium tinggi meliputi pisang, jeruk, kentang, ubi jalar, sayuran hijau, tomat, ikan, dan daging.

Mencari saran dari seorang ahli gizi dapat membantu SobatVit merencanakan pola makan yang sesuai dengan kebutuhan kalium kamu.

2. Suplemen kalium

Dokter mungkin meresepkan suplemen kalium dalam bentuk tablet atau sirup untuk meningkatkan kadar kalium dalam darah.

Penting untuk mengikuti dosis yang diresepkan oleh dokter karena dosis yang terlalu tinggi dapat berbahaya. Selain itu, beberapa suplemen kalium hanya dapat diberikan dengan resep medis.

3. Pantau gejalanya

Penting untuk memantau gejala yang kamu alami secara teratur dan melaporkan perkembangannya kepada dokter. Hal ini penting karena dokter mungkin perlu menyesuaikan rencana pengobatan SobatVit berdasarkan respons tubuh kamu.

Baca Juga: Ingin Bebas dari Sakit Perut? Coba Cara Menghilangkan Sakit Perut dengan Mudah!

4. Pencegahan

Untuk mencegah hipokalemia, penting untuk mempertahankan pola makan yang seimbang dengan asupan kalium yang cukup, minum cukup air, dan membatasi konsumsi alkohol jika kamu cenderung memiliki kecanduan.

Selain itu, jika kamu sedang menjalani perawatan dengan obat-obatan yang berpotensi menyebabkan hipokalemia, diskusikan dengan dokter tentang risiko dan cara menguranginya.

Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Hipokalemia adalah kondisi serius, dan pengobatan yang tepat harus disesuaikan dengan penyebabnya dan kondisi medis tiap orang.

Dengan perawatan yang sesuai, kebanyakan kasus hipokalemia dapat diatasi dengan baik.

Baca informasi kesehatan lainnya di Blog Cool-Vita.

Referensi:

BAGIKAN

Artikel Terkait