Siapa pun pasti pernah mengalami stres dalam hidupnya. Stres dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk pekerjaan, hubungan, keuangan, kesehatan, dan peristiwa kehidupan besar.
Namun, jika stres menjadi berkepanjangan, ini dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda stres dan belajar cara mengatasi stres secara efektif.
7 Tanda-tanda stres yang umum terjadi
Ketika kita stres, tubuh akan melepaskan hormon yang membuat kita merasa waspada dan siap untuk bertindak. Hormon-hormon ini dapat menyebabkan perubahan fisik dan emosional yang dapat memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak.
Berikut beberapa tanda-tanda stres yang terjadi secara fisik, emosional, hingga perilaku.
1. Gangguan tidur
Salah satu tanda-tanda stres yang paling umum adalah kesulitan tidur. Stres dapat menyebabkan insomnia atau tidur yang tidak nyenyak.
Stres atau kekhawatiran terhadap pekerjaan, sekolah, kesehatan, keuangan, atau keluarga dapat membuat pikiran kamu tetap aktif di malam hari sehingga membuat kamu sulit tidur. Peristiwa hidup yang penuh tekanan seperti penyakit atau kematian orang yang dicintai, perceraian, atau kehilangan pekerjaan juga dapat menyebabkan insomnia.
2. Sakit kepala
Stres dapat memicu pelepasan hormon tertentu, seperti kortisol dan adrenalin, dapat menyebabkan perubahan pada otak dan pembuluh darah. Perubahan ini dapat menyebabkan sakit kepala, terutama sakit kepala tegang.
National Headache Foundation menyatakan bahwa stres adalah pemicu sakit kepala yang paling umum diketahui, termasuk sakit kepala tipe tegang dan sakit kepala migrain.
3. Perubahan berat badan
Beberapa orang dapat mengalami peningkatan atau penurunan berat badan yang tidak sehat akibat stres karena adanya perubahan dalam pola makan.
Ketika kita stres, tubuh kita melepaskan hormon kortisol. Hormon ini dapat meningkatkan nafsu makan, terutama untuk makanan tinggi lemak, gula, atau keduanya.
Terlebih lagi, sebuah studi tahun 2015 menunjukkan bahwa tubuh kita melakukan metabolisme lebih lambat saat stres.
4. Masalah pencernaan
Merasa perut tidak enak? Ini bisa menjadi tanda-tanda kamu lagi stres. Ketika kita stres, tubuh akan melepaskan hormon yang dapat memperlambat atau mempercepat gerakan usus, menyebabkan gejala seperti sakit perut, kembung, diare, atau sembelit.
Tidak hanya itu, stres dapat memperburuk kondisi pencernaan yang sudah ada, seperti penyakit refluks gastroesofagus (GERD), sindrom iritasi usus besar (IBS), dan penyakit Crohn.
Baca Juga: Cara Mengatasi Gangguan Pencernaan Secara Alami dan Efektif
5. Sulit berkonsentrasi
Stres dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk fokus dan berkonsentrasi. Ini dapat memengaruhi produktivitas dan kinerja di sekolah atau pekerjaan.
Ketika stres, tubuh akan memproduksi hormon yang menyebabkan tubuh kita merasa waspada dan siap untuk bertindak. Kita menjadi cenderung untuk fokus pada hal-hal yang mengancam atau berbahaya. Hal ini dapat membuat sulit untuk fokus pada tugas-tugas yang tidak mendesak atau yang tidak dianggap sebagai ancaman.
6. Mood swing
Tanda-tanda stres yang bisa terlihat adalah perubahan tiba-tiba dalam suasana hati, seperti marah, sedih, atau mudah tersinggung.
Mood swing yang disebabkan oleh stres biasanya bersifat sementara dan akan hilang setelah stres mereda. Namun, bila mood swing terjadi secara sering atau intens, ini dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan mental lainnya.
7. Rambut rontok
Jika kamu menemukan lebih banyak helai rambut di lantai atau sisir, itu bisa menjadi tanda-tanda stres.
Stres fisik atau emosional yang signifikan, seperti kejadian traumatis, penyakit serius, atau tekanan berkepanjangan, dapat memengaruhi siklus pertumbuhan rambut dan menyebabkan lebih banyak rambut memasuki fase istirahat. Akhirnya rambut akan rontok secara bersamaan.
Biasanya, rambut mulai rontok sekitar dua hingga tiga bulan setelah puncak stres sehingga orang mungkin tidak langsung menyadari bahwa rambut rontok terjadi karena stres yang mereka alami.
Beberapa cara untuk mengatasi stres
Setelah mengenali tanda-tanda stres, langkah selanjutnya adalah mengatasi stres secara efektif. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu:
- Olahraga: Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stres dengan melepaskan endorfin, zat kimia alami yang meningkatkan suasana hati.
- Meditasi dan yoga: Praktik meditasi dan yoga dapat membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
- Latihan pernapasan: Teknik pernapasan dalam dapat membantu meredakan stres dan mengembalikan ketenangan.
- Manajemen waktu: Mengatur waktu dengan baik dapat membantu mengurangi tekanan dan meningkatkan efisiensi.
- Berbicara dengan seseorang: Berbicara dengan teman, keluarga, atau seorang profesional kesehatan mental dapat membantu mengatasi stres dengan berbagi perasaan dan mendapatkan dukungan.
Penting untuk diingat bahwa stres bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu yang bekerja (working mom).
Ibu yang bekerja memiliki peran ganda, yaitu sebagai ibu rumah tangga dan sebagai pekerja. Hal ini dapat menyebabkan stres yang lebih besar dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja.
Berikut adalah beberapa tips khusus untuk ibu yang bekerja yang dapat membantu mengelola stres:
- Tetapkan prioritas. Tentukan hal-hal yang paling penting untuk dikerjakan dan fokuslah pada hal-hal tersebut.
- Bersikaplah realistis. Jangan terlalu keras pada diri sendiri dan luangkan waktu untuk istirahat.
- Lakukan delegasi. Mintalah bantuan dari orang lain untuk mengerjakan tugas-tugas yang tidak terlalu penting.
- Luangkan waktu untuk diri sendiri (me time). Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai, meskipun hanya sebentar.
Dengan mengenali tanda-tanda stres dan tips mengatasi di atas, semoga SobatVit yang merupakan working mom bisa terbantu.
Referensi:
- Stress – Cleveland Clinic
- Stress – NHS UK
- Stress symptoms: Effects on your body and behavior – Mayo Clinic
- Why stress causes sleep disorders – The American Institute of Stress
- Stress – National Headache Foundation
- Daily stressors, past depression, and metabolic responses to high-fat meals: A novel path to obesity
- Can stress cause hair loss? – Mayo Clinic
BAGIKAN