Sedang mencari cara untuk menurunkan berat badan? Diet intermittent fasting mungkin bisa menjadi solusi yang tepat untuk kamu.
Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan puasa dalam jangka waktu tertentu, diikuti dengan periode makan normal. Simak artikel ini lebih lanjut untuk mengetahui cara melakukan diet ini dan manfaatnya.
Apa itu diet intermittent fasting?
Diet intermittent fasting adalah metode diet yang dilakukan dengan mengatur waktu makan dan berpuasa dalam kurun waktu tertentu. Metode diet ini tidak membatasi atau mengurangi konsumsi makanan tertentu, melainkan hanya mengatur jadwal makan saja.
Diet ini dipercaya dapat menurunkan berat badan, serta meningkatkan kesehatan yang berhubungan dengan tekanan darah dan kadar kolesterol.
Jenis-jenis intermittent fasting
Ada berbagai jenis intermittent fasting yang dapat kamu pilih, masing-masing dengan proses yang berbeda.
1. Makan dengan batasan waktu
Jenis diet intermittent fasting yang paling populer adalah makan dengan batasan waktu (time-restricted feeding). Pada metode ini, kamu hanya makan dalam jendela waktu tertentu dalam sehari, dan berpuasa selama sisa waktunya.
Ada beberapa variasinya, seperti:
- Diet 16:8. Kamu berpuasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam. Misalnya, kamu bisa makan dari jam 10 pagi hingga 6 sore.
- Diet 14:10. Kamu berpuasa selama 14 jam dan makan selama 10 jam. Misalnya, kamu bisa makan dari jam 9 pagi hingga 7 malam.
Melansir dari Cleveland Clinic, metode ini dapat diulangi sesering yang kamu mau atau bahkan dilakukan sekali atau dua kali seminggu.
2. Metode 5:2 (intermittent fasting dua kali seminggu)
Metode ini melibatkan puasa dua kali seminggu dengan mengonsumsi hanya sekitar 500 kalori selama dua hari tersebut. Selama lima hari lainnya, kamu dapat makan seperti biasa. Namun, harus tetap makan makanan bergizi seimbang.
Tujuan dari metode 5:2 adalah menciptakan defisit kalori secara signifikan pada hari-hari puasa untuk membantu proses penurunan berat badan.
SobatVit bebas memilih hari apa saja untuk puasanya (misalnya Senin dan Rabu) asalkan harinya tidak berturut-turut. Pastikan untuk makan dalam jumlah yang sama seperti biasanya pada hari non-puasa.
Baca Juga: Cara Melakukan Diet Defisit Kalori yang Benar
3. Metode alternate day fasting
Metode diet ini melibatkan puasa yang “dimodifikasi” setiap dua hari sekali. Misalnya, batasi kalori kamu pada hari puasa sekitar 25% dari asupan normal. Pada hari non-puasa, lanjutkan pola makan yang teratur dan sehat (ada juga variasi ketat pada pendekatan ini yang mencakup mengonsumsi 0 kalori pada hari-hari alternatif).
Sebuah penelitian menemukan bahwa alternate day fasting efektif untuk menurunkan berat badan dan kesehatan jantung pada orang dewasa yang sehat dan yang memiliki kelebihan berat badan.
4. Eat-stop-eat (puasa 24 jam)
Dalam metode ini, kamu makan normal selama satu hari dan kemudian berpuasa selama satu hari penuh. Misalnya, kamu mungkin makan pada hari Selasa dan kemudian berpuasa pada hari Rabu. Ini menciptakan siklus 24 jam di mana tubuh beradaptasi dengan perubahan makanan.
Metode ini dapat membantu kamu menyesuaikan pola makan dan memberi waktu bagi tubuh untuk “membersihkan diri”.
Namun, diet intermittent versi ini mempunyai efek samping yang cukup ekstrim, seperti kelelahan, sakit kepala, mudah tersinggung, lapar, dan rendah energi.
Manfaat diet intermittent fasting
Meskipun mungkin terdengar menantang pada awalnya, diet intermittent fasting memiliki beragam manfaat yang signifikan untuk kesehatan.
1. Mengendalikan berat badan
Salah satu manfaat paling terkenal dari diet ini adalah kemampuannya untuk membantu kamu mengurangi berat badan. Dengan memberi tubuh waktu istirahat dari makanan, intermittent fasting dapat membantumu mencapai defisit kalori yang diperlukan untuk penurunan berat badan.
Baca Juga: Cheat Day: Kenikmatan yang Wajib Dicoba Saat Diet
2. Berpikir dan daya ingat
Intermittent fasting telah terbukti dapat meningkatkan fungsi otak. Ketika kamu berpuasa, tubuh mulai memproses keton sebagai sumber energi yang dapat meningkatkan konsentrasi, daya ingat, dan kejernihan pikiran.
3. Kesehatan jantung
Diet ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dengan mengurangi faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan peradangan. Ini juga dapat meningkatkan fungsi pembuluh darah.
4. Kinerja fisik
Meskipun ada kekhawatiran awal bahwa berpuasa dapat mengurangi kinerja fisik, penelitian telah menunjukkan bahwa intermittent fasting dapat meningkatkan kinerja atlet dan membantu dalam pembentukan massa otot.
5. Diabetes tipe 2 dan obesitas
Diet ini dapat membantu mengatur kadar gula darah, membuatnya sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2. Selain itu, dengan mengurangi berat badan, intermittent fasting dapat membantu mengelola obesitas yang sering kali menjadi pemicu diabetes tipe 2.
Capai berat badan ideal dengan diet intermittent fasting
Intermittent fasting adalah metode diet yang dapat membantu menurunkan berat badan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Namun, hasilnya dapat bervariasi antar individu, dan penting untuk menjalani diet ini dengan bijak.
Sambil diet intermittent fasting, kamu juga bisa ngemil tanpa takut melewati batas kalori dengan Cool-Vita Detox Drink. Hanya memiliki 40 kkal, minuman ini juga mengandung kumpulan serat yang membantu menjaga kesehatan secara menyeluruh.
Dapatkan berat badan ideal dengan mulai diet intermittent fasting sekarang!
Referensi:
- Intermittent fasting: How it works and 4 types explained – Cleveland Clinic
- Is the 5:2 diet a good way to lose weight? – British Heart Foundation
- Six ways to do intermittent fasting – Medical News Today
- Intermittent fasting: What is it, and how does it work? – Johns Hopkins Medicine
- What is intermittent fasting? Does it have health benefits? – Mayo Clinic
BAGIKAN